Hujan ...

Akhir akhir ini hujan mulai sering membasahi kota ini, membasahi segala yang ada di permukaan tanah, memberi kesegaran pada setiap tanaman yang tumbuh dihalaman rumah. Bagi sebagian orang hujan memberi kesan tersendiri, entah itu semacam memberikan ketenangan ataupun justru menambah kerinduan yang selama ini hanya bisa tersimpan rapi di dalam hati. Aku sendiri entah kadang menyukai suasana hujan tapi di waktu tertentu aku membencinya. Selepas hujan, ada aroma khas antara campuran sisa air hujan dan tanah yang mulai basah. Kalau mau flashback, hujan itu mengingatkan aku sesuatu. Sesuatu yang pernah terjadi antara aku dan kenanganku, ratusan malam lalu. Kenangan yang tercipta dibawah rintik hujan yang disinari oleh terangnya lampu jalan.
Kita bercerita tentang harapan kita, tanpa peduli dengan pakaian kita yang sudah mulai basah. Tanpa peduli tentang seberapa dinginnya malam itu. Yang aku tau saat kita saling tersenyum, semua terasa menghangatkan. Tanpa terasa kita harus berpisah, waktu yang memanggilmu untuk pergi. Kita saling melambaikan tangan, kita berjalan ke arah yang saling berlawanan. Tapi kalau bicara soal hati pada malam itu, aku tau kita pasti berjalan di arah yang sama, satu tujuan, masa depan.

Sore ini, hujan kembali datang. Tanpa sadar kenangan tentang malam itu kembali datang dengan sesukanya. Iringan permainan piano Yiruma yang diputar melalui mp3 player-ku seolah menjadi soundtrack untuk sore ini. Semakin deras hujan turun, semakin menjadi jadi pikiranku tentang dia, seseorang yang kini telah pergi. seseorang yang memilih jalannya sendiri. Tapi dialah seseorang, yang bisa membuatku tau bagaimana cara menikmati hujan....



Leave a Reply

Send me
your sounds

Daftar Isi

About Me

Foto saya
Samarinda, East Borneo, Indonesia
Semua yang terjadi kadang tidak cukup jika hanya di sampaikan melalui kata kata yang keluar dari mulut saja. Di blog ini, jari jariku yang akhirnya berbicara...

counter

Website counter

Pengikut